Dikenal sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, Cikarang telah menjadi kota yang melesat pesat dikelilingi oleh lebih dari 4000 perusahan nasional & multinasional mulai dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Inggris, Jerman, Korea, Jepang, Cina, hingga Negara Timur Tengah. Bagaimana tidak? Sejak pada tahun 1992 Cikarang telah dikembangkan untuk menjadi kawasan industri di Wilayah Timur Jakarta dimana pada saat itu beberapa developer sudah mulai serius mengembangkan beberapa proyek.
Tidak mengherankan Cikarang kini dipenuhi oleh banyak kawasan Industri yang tersebar di antara lain MM2100, The Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP), Delta Silicon Industrial Park, dan lain sebagainya. Adapun pondasi kemajuan Kota Cikarang di masa depan yang juga dapat dilihat dari adanya perkembangan infrastruktur teranyar seperti Patimban Deep Seaport, Kertajati International Airport, dan Double-track Railway/LRT yang direncanakan akan beroperasional pada tahun 2023.
Adapun future transportation development yang sangat massive lainnya seperti pembangunan Jalan Tol Cikarang - Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan MRT fase 3 (tiga) Balaraja – Cikarang, High Speed Train (Jakarta-Bandung),dan Jalan Tol Cilincing - Cibitung yang menjadikannya semakin menarik dimata investor. Sementara untuk sarana transportasi lokal di Cikarang kini telah beragam mulai dari Commuter Line/KRL (Cikarang-Jakarta), Kereta Api Antar Kota/ Lokal, Bus, dan lain sebagainya.
Tentu perkembangan infrastruktur yang saling terintegrasi ini akan memberikan aksesibilitas yang semakin praktis, aman, dan nyaman bagi para penduduk dan pebisnis di kota Cikarang. Di dalam bidang logistik pun rupanya Kota Cikarang juga memiliki layanan satu atap penanganan kargo logistik untuk ekspor dan impor internasional yang dinamai Cikarang Dry Port.
Tidak menjadi hal yang aneh apabila Cikarang kemudian berkembang menjadi primadona untuk banyak perusahaan, investor, maupun end-user. Hal ini didukung pula dengan kontribusi kota Cikarang sebagai penyumbang pendapatan daerah untuk wilayah Jawa Barat. Secara nasional, 34,46% investasi asing (penanaman modal asing/PMA) yang masuk ke Indonesia ditanamkan di Cikarang, sehingga membuat pendapatan asli daerah (PAD) mencapai US$ 35 milyar.
Lenvrina Marnis selaku General Manager Cinity (Cikarang International City) juga menuturkan dampak dari hal ini juga mempengaruhi kenaikan harga lahan di Cikarang yang semakin meningkat “prospek kota Cikarang ke depan yang semakin pesat ini akan selaras dengan kenaikan harga lahan tanah yang semakin meroket.
Saat ini, median harga properti di Koridor Timur Jakarta saja bisa mencapai hingga Rp. 10.000.000 per meter persegi.
Hal ini menjadi prospek yang sangat menjanjikan untuk Kota Cikarang dalam bidang investasi maupun hunian kedepannya.” Sehingga ini menjadi hadirnya Cinity (Cikarang International City) sebagai kota mandiri yang sangat mengedepankan aspek kenyamanan bagi para penghuni.
Berdiri di luas lahan area pengembangan 500 Ha, Cinity merupakan sebuah kawasan yang bersinergi bersama unsur alam dengan konsep Smart City.
Berada dekat dengan pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, pusat transportasi publik, sarana pendidikan, dan lain sebagainya menjadikan Cinity sebagai kawasan yang berlokasi sangat strategis di jantung Cikarang Kota dengan tetap memiliki produk hunian terjangkau yang berkualitas dengan berbagai macam fasilitas yang akan memenuhi dan melengkapi kebutuhan gaya hidup para penghuni.
Comentarios