Jakarta - Perkembangan wilayah timur Jakarta terus berlangsung hingga saat ini yang membuat kalangan pengembang kian ekspansif menghadirkan berbagai produk properti yang dibutuhkan pasar.
Dukungan infrastruktur yang membuat aksesibilitas semakin mudah dan cepat menjadi salah satu alasan terus berkembangnya kawasan ini.
Salah satu yang menangkap peluang itu adalah PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) yang terus mendorong pengembangan proyek township Cikarang International City (CINITY) yang dikonsep menjadi kawasan the only township 500 hektar di pusat Kota Cikarang.
Kawasannya diarahkan untuk menjadi ikon baru pusat bisnis, hunian, dan komersial yang didukung dengan kawasan industry terbesar di Asia Tenggara dengan sekitar 4.000 perusahaan nasional dan multinasional.
Potensi lainnya, Cikarang merupakan salah satu dari tiga daerah yang memiliki upah minimum kerja (UMR) terbesar dengan populasi mencapai 3,2 juta jiwa (BPS tahun 2021). Situasi ini merupakan indikator wilayah Cikarang memiliki populasi dan daya beli yang besar untuk mendorong demand besar untuk berbagai produk properti.
Menurut CEO SPS Group Ming Liang, township CINITY menjadi sebuah kawasan yang berbeda dengan konsep when nature meets the future yang menyatukan kondisi alam dengan teknologi sehingga jauh dari hiruk pikuk kawasan industri untuk menyasar pangsa pasar end user maupun investor.
"Kami optimistis menawarkan produk properti di CINITY karena pasarnya yang besar dari kalangan milenial pekerja maupun upper. Fokus kami juga bukan hanya harga yang kompetitif tapi menghadirkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang tepat seiring permintaan pasar," ujarnya dalam siaran pers yang diterbitkan Senin (29/7).
Demand besar khususnya untuk segmen hunian akhirnya juga mendorong produk lain untuk ditawarkan. Pasar membutuhkan produk yang tepat, berkualitas, dengan aksesibilitas mudah, fasilitas lengkap, dan bisa memudahkan penghuni maupun yang beraktivitas di kawasan mulai transportasi publik, sarana pendidikan, kesehatan, lifestyle, dan lainnya.
CINITY selain memiliki zona hunian juga menyediakan pusat belanja, kuliner, hingga hiburan. Pembagian kawasannya antara lain untuk CBD seluas 350 hektar, greenbelt 22 hektar, thematif semi-outdoor mall 20 hektar, dan lainnya. Kawasan wisata belanja yang terbesar akan dihadirkan dengan konsep Around The World just in One Day untuk pengalaman destinasi ke empat negara dalam satu tempat.
CINITY menghadirkan Turkiye Promenade, Parisian Promenade, Japan's Promenade, dan Moroccan Promenade yang menghadirkan suasana otentik dari negara asalnya baik dari arsitektur, ruang, kuliner, hingga budaya. CINITY juga bekerja sama dengan Aspen Medical, rumah sakit internasional pertama yang akan membentuk ekosistem di dunia kesehatan.
Lokasinya berada di sebelah Klaster Mizumi yang merupakan klaster pertama dengan konsep hunian Jepang. Klaster ini juga dekat dengan thematic semi-outdoor mall yang telah hadir beberapa tenant seperti McDonald, Hokben, KFC, Holland Bakery, Indomart, Alfamart, Planet Ban, Mixue, dan lainnya.
Ke depan, CINITY akan membangun akses tol langsung (direct toll access) yang terhubung ke exit rol Gabus. Ini untuk memperkuat konsep transit adjacent development (TAD) karena dekat dengan transportasi umum seperti ke Stasiun Cikarang. Klaster Mizumi juga telah menghadirkan show unit tyerbaru yang bekerja sama dengan brand kitchen appliances Teka. Setiap rumah di klaster ini akan mendapatkan kitchen appliances dari brand ini.
"Show unit yang kami hadirkan untuk konsumen bisa merasakan langsung konsep yang kami tawarkan dengan luas pengembangan 11 hektar. Kami menghadirkan konsep 3 Japanese Thematic Garden termasuk danau seluas 1 hektar. Danaunya ada jogging track, amphiteater, viewing deck, selain fasilitas exclusive clubhouse, kolam renang, indoor gym, children playground, dan sebagainya," imbuh Ming.
Saat ini CINITY juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai bank seperti Bank Mandiri, BNI, BSI, BJB, BRI, BCA, Permata, Reliance, dan BTN. Rumahnya ditawarkan mulai Rp690 jutaan atau bisa dicicil Rp3 juta per bulan (bebas biaya-biaya). SPS Group sendiri telah berpengalaman lebih dari 20 tahun mengembangkan proyek properti.
Source: Detik
Comments